Pagi itu waktu kuliah, tiba – tiba teman saya mengajak mendaki di gunung Semeru. Padahal saya sudah ada rencana untuk mengisi liburan 1 minggu karena SNMPTN 2011 itu ke pulau sempu. Dan saya pikir-pikir tawaran dari teman saya mengingat gunung semeru merupakan gunung tertinggi dipulau jawa, kapan lagi saya punya kesempatan untuk mendaki gunung yang sangat terkenal hingga mancanegara. Namun, saya juga ragu karena gunung semeru merupakan gunung yang tidak main-main, butuh persiapan matang untuk mendaki gunung tertinggi ini. Di semeru inilah Soe Hoek Gie
melepaskan nafas terakhirnya juga. Setelah saya cek sana-sini ternyata rencana awal saya ke pulau sempu batal karena ada teman saya yang berhalangan. Sehingga saya banting setir langsung me-iyakan ajakan teman saya yang mengajak ke gunung semeru. Keputusan ini benar-benar saya pikir dengan matang dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan mental saya. Akhirnya persiapan untuk mendaki gunung semeru pun dimulai. Saya contact2an dengan tim yang mengajak saya ke gunung semeru kali ini. Ternyata dari temen2 tim ini belum pernah yang mendaki di gunung semeru. Karena support dari teman-teman, naluri untuk berpetualang dan pengalaman – pengalaman mendaki gunung sebelumnya, saya pun tak gentar. :D jumlah anggota tim kali ini adalah Sembilan orang. Kami pun berkoordinasi menyiapkan peralatan kelompok dan individu. Peralatan kelompok kami adalah :
melepaskan nafas terakhirnya juga. Setelah saya cek sana-sini ternyata rencana awal saya ke pulau sempu batal karena ada teman saya yang berhalangan. Sehingga saya banting setir langsung me-iyakan ajakan teman saya yang mengajak ke gunung semeru. Keputusan ini benar-benar saya pikir dengan matang dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan mental saya. Akhirnya persiapan untuk mendaki gunung semeru pun dimulai. Saya contact2an dengan tim yang mengajak saya ke gunung semeru kali ini. Ternyata dari temen2 tim ini belum pernah yang mendaki di gunung semeru. Karena support dari teman-teman, naluri untuk berpetualang dan pengalaman – pengalaman mendaki gunung sebelumnya, saya pun tak gentar. :D jumlah anggota tim kali ini adalah Sembilan orang. Kami pun berkoordinasi menyiapkan peralatan kelompok dan individu. Peralatan kelompok kami adalah :
- Doom (tenda) 2,
- parang,
- kompor (butana 1 buah dan trangia 2 buah),
- alat dokumentasi (kamera dan handycam),
- tabung butana 2,
- dan Nesting untuk memasak 3 pcs.
Dan peralatan pribadi yang tidak kalah penting juga adalah:
- surat keterangan sehat untuk mendaki (persyaratan dari pos perijinan gunung semeru)
- obat pribadi
- sleeping bag (karena dingin bgt sobat disana, jadi wajiblah)
- matras
- jas hujan (ponco/kelawar kalau bisa biar bisa buat bivak jika dibutuhkan)
- jaket (jangan yang tipis ya, g ada gunae soale kalau tipis.:D)
- Sarung tangan, kaos kaki, dan kerpus (kupluk bhs jawae, yang buat kepala itu lho.:D)
- Senter (jangan lupa baterai n lampu cadangannya)
- Sendok makan
- Logistik selam pendakian
- Konsumsi pribadi (snack, suplemen, dll)
- Jarum dan benang jahit (buat jaga-jaga kalalu carier kita ada yang sobek or rusak)
- Peralatan ibadah
- Pakaian ganti (g usah banyak2 cukup 2 ampe 3 ajalah, emangnya mau pindah rumah apa bawa pakaian banyak.hehehe)
Nah, setelah pergi kesana – kesini mencari pinjaman peralatan diatas akhirnya lengkap juga peralatan yang kami butuhkan. Akhirnya pada tanggal 30 mei 2011 abis sholat magrib kami packing terakhir dan berkumpul lengkap 8 orang dari Surabaya, karena yang 1 orang sudah menunggu dari malang. Setelah yakin semua perlengkapan sudah lengkap dan siap berangkat, kami pun berangkat pukul 11.00 WIB dari Surabaya dengan naik motor menuju malang. Setelah sampai di Sidoarjo (sekitar Porong), ternyata ada salah satu teman kami yang lupa bw jaketnya. Terpaksa dia kembali untuk mengambil jaketnya dan kami pun menunggu di pom bensin. Setelah sekian menit kami menunggu, ternyata jaketnya hilang. Dan kami itung2 ternyata ada jaket cadangan di teman kami yang lainnya. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan dan selanjutnya kami mampir sejenak diwarung untuk mengisi perut yang keroncongan karena lupa tadi belum makan malam karena keasyikan menyiapkan persiapan tadi. Nasi rawon pun menu utama kami malam itu, eh sudah pagi kalau tidak salah. Setelah mengisi perut, kami lanjutkan perjalan dengan sepeda motor kami yang setia dan tabah hingga akhir. :D
Dini hari kami sudah sampai di daerah Pasuruan. Dan sialnya, teman kami yang tadi jaketnya hilang ternyata tidak dapat melanjutkan perjalanan karena ban sepedanya bocor. Setelah kami periksa ternyata ada sebuah paku yang menancap. Inilah tidak enaknya melakukan perjalanan malam, jarang ada tukang tambal ban yang buka. Setelah mencari dan mendorong sepeda teman kami yang bocor bannya, kami menemukan tukang tambal ban di Pasar lawang. Kami yang bersepeda normal sekitar 15 menit baru sampai di pasar lawang dari tempat sepeda temen kami bocor, bisa dibayangkan teman kami yang mendorong mulai dari tempat bocornya ban sepeda hingga pasar lawang??? Kasihan teman. J
Sambil menunggu tukang tambal bannnya menambal ban, kami sempatkan untuk istirahat sejenak. Setelah itu kita tancap gas kembali melakukan perjalanan. Hingga akhirnya kita sampai di malang sekitar Universitas Brawijaya Malang karena 1 orang teman saya yang dari Malang menunggu di daerah tersebut. Setelah bertemu akhirnya kita lengkap ber Sembilan orang berangkat menuju desa Tumpang. Dan tiba waktunya sholat subuh, kita belum sampai di desa tumpang. Sehingga kita mencari masjid dahulu. Setelah sholat shubuh kita melanjutkan perjalanan menuju desa tumpang. Setelah sampai desa Tumpang inilah tantangan dimulai. Jalan berliku yang menanjak dan berlumpur (karena habis hujan kelihatannya) membuat sepeda motor kami harus “ngoyo” banget. Bagaimana tidak, ban motor kami sampai slip dan tidak mau jalan. Tidak ada cara lain selain kami harus mendorongnya agar kami sampai tujuan. Setelah melalui jalan yang berlumpur, kami dihadapkan dengan jalan yang berbatu dan menanjak sekali. Sehingga motor kami tidak kuat apabila dinaiki dua orang. Terpaksa yang dibonceng harus start pendakiannya mulai sini, itung2 buat pemanasan lah.:D setelah melalui jalan yang terjal akhirnya kami bisa menaiki sepeda motor kami berdua hingga akhirnya kami sampai di resort ranupani sekitar pukul 08.00 WIB. Kelihatannya masih pukul 6 pagi saat itu, mungkin karena kabut yang menyelimuti desa ranupani sehingga cuacanya kurang cerah. Setelah meregangkan badan karena kaku setelah bersepeda beberapa jam mulai Surabaya, kami langsung melapor ke petugas di resort ranupani tersebut.
gb. post Ranupani
Kami mengecek jumlah anggota dan perlengkapan yang kami bawa. Setelah semua persyaratan kami lengkapi, termasuk surat keterangan sehat yang kami bawa dari Surabaya, kami ber Sembilan total dikenai biaya Rp 60.000,- , di hitung-hitung Rp 6.000-an lah per-orangnya. Pada saat proses perijinan tersebut kami benar-benar diwanti-wanti untuk hati-hati dan tidak memaksakan diri jika kondisi tidak memungkinkan. Dan kami juga hanya diijinkan mendaki hanya sampai pos kalimati saja. Jika kami mendaki melebihi batas tersebut, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan tidak menjadi tanggung jawab petugas BBTNBTS. Untuk itu perwakilan dari kelompok kami harus mendatangani surat pernyataan mendaki hanya sampai batas pos kalimati bermaterai. Setelah mengurus perijinan, ternyata si “perut” mulai keroncongan. Kami pun sarapan dahulu di salah satu warung yang dekat dengan pos perijinan. Menu yang ada pagi itu hanya kare dan rawon. Kami pun makan rawon dan minumnya teh hangat. Untuk makannya, rawon maupun kare harganya sama yaitu Rp. 8.000,- per porsi. Memang agak mahal, tapi wajarlah melihat desa ranupani yang boleh dibilang “terisolir”, maksudnya memerlukan biaya lebih untuk distribusi barang-barang ke daerah tersebut. Sehingga membuat harga-harga barang menjadi mahal.
Pukul 10.00 wib kami mulai pemanasan agar dalam perjalanan pendakian tidak ada yang keram atau cedera. Sekitar 20 menit kami pemanasan dan foto-foto sebentar, kami mulai perjalanan pendakian ke gunung semeru dan tidak lupa kita awali dengan do’a terlebih dahulu. Setelah melewati jalan beraspal, ada semacam gapura bertuliskan “selamat mendaki” (kalau tidak salah, maaf agak lupa soale) pertanda sebagai jalur pendakian gunung semeru. Medan awal jalur pendakian masih santai lah, jalan setapak dan berpaving. Disebelah Kanan jalur pendakian dipenuhi ladang petani setempat yang ditanami aneka sayuran. Cukup indah pemandangan dikanan jalur pendakian tersebut. Dalam jalur pendakian ini ada papan bertuliskan “ikuti jalur pendakian” yang menunjukkan agar kita para pendaki tidak membuat atau mencari jalur sendiri karena banyak juga pendaki yang tersesat dalam mendaki gunung semeru. Setelah berjalan sekitar 1 jam, tepatnya pukul 11.30 WIb kami sampai di pos Landengan Dowo. Disitu kami istirahat sejenak melepas lelah. Dan perlu di ingat bahwa dalam istirahat sebaiknya jangan terlalu lama, kalau bisa sebelum badan dingin kita harus sudah bergerak lagi agar badan tetap terasa hangat. Karena nanti kalau kita istirahatnya terlalu lama badan menjadi dingin, dan untuk memulai lagi akan terasa berat. Jadi saran saya, istirahatnya sebentar saja ya. :D Dalam perjalanan ini kami bertemu turis mancanegara, saya tidak sempat bertanya dari mana asalnya karena cepat –cepat turun bulenya yang di ikuti oleh potternya. Kami juga bertemu dengan sekelompok pendaki yang turun, yang ini dari Indonesia, tapi kami salut karena sekelompok ini rata-rata usianya sudah tidak muda lagi seperti kami tapi masih begitu ceria raut wajahnya. Padahal kami yang baru mulai pendakiaannya sudah mulai suram raut wajah kami.hehehe setelah melihat om – om yang turun tadi membuat kami lebih bersemangat lagi karena kita pikir "om-om yang udah tua aja kuat, kenapa kita enggak?". Sekitar 30 menit, kami melihat pemandangan yang menakjubkan, yaitu Watu Rejeng. Tebing-tebing bebatuan yang indah sekali karena dikelilingi tanaman yang hijau.
gb. watu rejeng
Di watu rejeng ini ketinggiannya adalah 2300 Dpl. Namun penglihatan kami tidak bebas, karena beberapa bagian tertutupi oleh kabut yang tebal. Setelah melalui jalur yang berupa tanjakan dan turunan, kami mulai melihat sekumpulan air di atas gunung. Iya, benar sekali. Ranu kumbolo sudah didepan mata. Ranu kumbolo adalah sebuah danau yang indah sekali yang ada di gunung Semeru. Semangat kami yang hampir pudar, terisi kembali setelah melihat danau Ranu Kumbolo yang begitu indah. Apalagi sebuah papan yang bertuliskan “500 M Ranu Kumbolo”, membuat kami lebih bersemangat. Setelah berjalan menuruni bukit, kami pun sampai di tepian Ranu kumbolo sekitar pukul 14.00 WIB yang mempunyai ketinggian 2.400 Dpl.
gb. plang penunjuk ranu kumbolo (nich temen ane gan yang lg pose, namanya alvin. :) )
Di Ranu Kumbolo ini kami sudah bisa menjumpai banyak sekali bunga edelweiss yang mulai bermekaran. Kami pun tiduran di atas rumput yang tebal, serasa tidur di atas kasur kos.hehehe
gb. pemandangan ranu kumbolo
Karena cuaca sedang kurang cerah, kami pun memutuskan untuk bermalam diranu kumbolo. Tenda kami pun kami pasang di dalam pos yang ada. Lumayan lah, nanti kalau hujan tidak terlalu dingin. Ternyata teman kami masih ada yang tidur di luar, dan dibangunkan oleh grimis yang turun sore itu. Setelah tenda jadi, kami mengeluarkan beberapa logistic untuk mengisi perut kami malam mini. Beras, Mie instan, dan telur kami keluarkan. Dan tak lupa beberapa minuman hangat juga. Kami mulai memasak nasi dan mie untuk makan malam kami. Teh hangat pun menemani makan malam kami. Namun ada yang kurang mantap dalam masakan kami malam itu, ternyata nasi yang kami masak kurang matang. Akibatnya agak keras waktu dimakan. Demi menghormati yang memasakan tadi, kami pun g banyak bicara.hehehe makan saja sekuatnya.hehehe setelah mengisi perut kami pun beristirahat. Ada yang memakai sleeping bag, tapi saya cukup jaket yang tebal saja sudah cukup. Solanya disamping saya pake sleepingbag, jadi g terlalu dingin juga.
Malam itu di Ranu Kumbolo cerah sekali. Bintang – bintang berterbaran menghiasi angkasa sehingga kecantikan alam pun terasa sempurna. Itu membuat kami ingin sekali muncak pada mlm itu karena khawatir tidak memdapatkan cuaca sebaik malam itu di keesokan harinya. Akhirnya kami pun menuju pulau kapuk malam itu.
Gb. Sunrise in Ranukumbolo
sungguh indah lukisan alam ini. Rasanya saya ingin lama-lama menikmati sunrise di ranukumblo. okey, setelah poto2 kami segera menyegarkan diri dengan meembuat kopi dan teh hangat. Menu pagi ini adalah Nasi, Mie, dan sosis. cukuplah untuk energi yang dibutuhkan dalam perjalanan ke kalimati. dan akhirnya Nasinya tidak seperti kmrn sore, alhamdulillah sekarang sudah 80% matang lah....hehehe setelah menu kita santap, kita bersih2 samoah yang kita buat. kami kumpulkan sampah anorganik dan kami wadahi di sebuah plastik. kita simpan disalah satu sudut. knp g dibawa? ntar aja deh waktu turun ja, kan mau naik lagi.hehehe
ok, setelah packing slesai, kami melanjutkan perjalanan menuju pos kalimati. awal perjalanan kami pun disambut "tanjakan cinta", tp kmrn ada yang menyebutnya tanjakan pantat.hehehe
dibilang enteng, berat juga, dibilang berat, tp banyak yang bisa kog. tanjakan cinta ini memang lumayang curam, dilihat dari ranukumbolo, terlihat "ah, dekat kog, gampang,enteng". tapi setelah mendakinya, paru2 pun ngos2oan. dalam bahasa jawanya " ambegkanku senen kemis".hehehe
setelah menanti akhir dari tanjakan cinta, temen2 akan disambut oleh pemandangan yang sangat indah. Bukit2 yang diselimuti bunga-bunga dan rumput - rumput yang bergoyang. setelah menuruni punggungan, kami disambut oleh rumput ilalang dan bunga lavender (kalau tidak salah, g tau namanya soale.hehehe) setinggi manusia. disini juga mulai bertemu dengan pasir-pasir halus. penampakan ini mencarger semangat saya. karena saya berpikir saat itu "kita sudah dekat dengan puncak". setelah melewati lembah, kita akan menapaki jalur yang bervariatif. mulai jalur landai, tanjakan, maupun turunan pun ada. dan ditengah perjalan, kami bertemu dengan ayam hutan, jantan alias ayam jago. ayam jago ini tidak takut dengan kehadiran manusia. entah kenapa. sepertinya sudah terbiasa bertemu dengan para pendaki. dan sekali lagi, ada sesuatu yang men-charger semangat saya, yaitu sebuah longsoran bebatuan. sepertinya bebatuan muntahan dari puncak.
akhirnya, kami menjumpai tulisan "Kalimati"
yang membuat kami bergegas kembali. dan sblm mencapai pos kali mati, hujan pun mulai turun. cuaca yang awalnya terang benderang berubah menjadi mendung. sepertinya saat itu sudah jam 5 sore, padahal masih siang. karena hujannya mulai deras, kami memutuskan untuk memakai rain clothes. dan saat itu kami bertemu dengan bapak-bapak yang baru turun. dan sedikit berbincang-bincang. ternyata bapak itu sudah ketiga kalinya ke mahameru. dan kali ini beliau mendaki semeru sendirian. aplause buat bapak ini. dan kami mendapat info bahwa kalimati ternyata masih jauh. hem....semangat kami agak kendor. ok deh pak, see you next times... :) setelah berjalan beberapa menit ternyata kami sudah sedikit (karena tertutup awan yang tebal) melihat puncak mahameru. dan ternyata kami hampir sampai di pos kalimati. benar, setelah kami melewati rerimbunan pohon belukar, kami sudah dapat melihat sebuah bangunan, yakni pos kalimati. :)
setelah sampai di pos kalimati, kami berhenti sejenak. dan kami pun mulai "menjereng" pakaian kami yang basah karena kehujanan tadi agar kering. ok, sampek kalimati dulu ya coy critanya...ntar tak sambung lagi...:)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih komentar n saran yang membangun ya....
dan mungkin ada update-an tentang informasi yang saya post-kan diatas.. thanksbe4.. :D